Monday, March 20, 2017

Tutorial Vector CorelDraw Bagian Mata ver.1 Part 2

Lanjutan dari Tutorial Vector CorelDraw Bagian Mata ver.1 Part 1

Hasil Jadi

12. Gunakan Ellipse Tool (f7) untuk membuat bulatan pada mata, sambil tekan ctrl agar bulatan menjadi sempurna

13. Kemudian Ellispse dan Curve dasar tadi seleksi dengan cara ctrl+click di keduanya. kita akan memotong bagian yang kurang rapih/tidak sesuai dengan yang kita inginkan


14. Pilih Pick Tool lalu cari dibagian atas ada Intersect, nah itulah yang kita gunakan untuk memotong

15. Curve yang diseleksi dibawah adalah hasil ellipse yang dipotong sehingga menjadi curve, dan jangan lupa ellipse yang pertama dibuat hapus karena sudah tidak dibutuhkan lagi :D



16. Masukan skintone untuk mata atau bisa juga kita buat manual, carnya drag and drop gambarnya kedalam dokumen untuk lebih mudahnya. saya beri nomor agar mempermudah dibagian selanjutnya


17. Selanjutnya akan kita beri warna dasar untuk mata yang tadi dengan cara double click diuniform fill yang diberi nomor 1, lalu kita gunakan pick tool yang diberi nomor 2 ambil dari warna skintone tadi yang diberi nomor 6


18. copy paste dengan cara ctrl+c dan ctrl+v di mata yang tadi kita buat lalu beri warna hitam dan simpan diatas warna mata dasar, lalu kita cari Transperency tool dan klik

19. pastikan curve yang diseleksi pada layer mata adalah curve dengan warna hitam hasil tadi copy paste, kemudian dengan menggunakan Transperancy tool kita buat warnanya menjadi transparan dengan cara klik-tahan-tarik-lepas dari bagian atas ke bagian bawah, ini bermaksud agar warna gelap ada dibagian atas


20. Pada langkah ini kita akan membuat pupil mata menggunakan ellipse tool dan diberi warna hitam, kemuadian buat garis melengkung dibawah pupil menggunakan 3-point curve sambil tekan ctrl agar garis melengkung dengan sempurna



21. Pada garis curve tadi double click pada outline pen kemudia pilih garis yang ujungnya tumpul. kemudian atur ketebalannya, disini saya menggunakan ketebalan 8.0px (terserah sih, tergantung kebutuhan) lalu tekan ctrl+shift+q dan beri warna dengan nomor 6 di skintone tadi. setelah itu beri efek transparan menggunakan transperancy tool



22. buatlah 1 lagi garis mata tetapi dengan ukuran yang lebih kecil dari pada yang sebelumnya. setelah jadi baru kita buat gradiasi warna putih pada mata dengan cara yang sama seperti sebelumnya, masih menggunakan Intersect untuk memotong garis yang tidak rapih didalam objek yang kita inginkan. jika kita ingin menggabungkan 2 atau lebih garis curve, tinggal kita seleksi kemudian pilih pick tool lalu klik Weld untuk menggabungkannya


23. Langkah selanjutnya kita teruskan buat gradiasi, saya membuat 4 warna termasuk warna dasar yang pertama kita buat, beri warna sesuai nomor pada contoh dibawah ini dengan gambar skintone tadi


24. (pilihan opsional) kita juga bisa menambahkan bulu mata pada modelnya tetapi kadang saya juga tidak menggunakan bulu mata karena pada model yang dibuat tidak terlihat jelas bulu matanya, dan jika kita ingin menambahakan bulu mata, bisa langsung saja buat dan untuk pewarnaanya bisa klik kiri warna hitam dan klik kanan di no color agar outlinenya hilang atau bisa juga menggabungkannya dengan garis luar mata yang sudah berwara hitam dengan cara klik pick tool lalu pilih Weld setelah semua bagian yang ingin kita gabungkan sudah terseleksi (penting! usahakan seleksi bagian dasar penggabungan itu terahirm karena jika kita seleksi dulu bagian dasar lalu bagian yang lainnya maka bagian dasar akan mengikuti warna bagian lainnya. silakan coba jika bingung). jangan lupa tambahkan efek cahaya pada mata agar terlihat menarik


25. Daaaaaannnn inilah hasil akhirnya Tutorial Vector CorelDraw Bagian Mata ver.1 untuk versi lainnya harap tunggu dengan sabar atau bisa request dikomentar :)



Cukup sekian Tutorial Vector CorelDraw Bagian Mata ver.1 jika ada pertanyaan atau saran jangan lupa untuk meninggalkan komentar dibawah :)

*jika bingung dan ingin lihat tutorial videonya saya juga buat di channel youtube saya (noerArt Design) untuk linknya bisa klik disini maaf jika hasil tutorial disini dan diyoutube aga berbeda karena dibuat dalam waktu yang berbeda pula :D

Tetap semangArt dan tetap berkaryArt tanpa saling menjatuhkan. Salam NoerArt-Design
Untuk lihat hasil saya yang lain bisa buka di noerart7.deviantart.com

Tutorial Vector CorelDraw Bagian Mata ver.1 Part 1

Assalamualaikum kali ini saya akan menjelaskan sedikit Tutorial Vector CorelDraw Bagian Mata ver.1 tetapi maaf jika tulisan atau gambar yang saya buat masih acak-acakan :D

diakhir artikel ada info penting agar mudah mempelajari vector*

Pertama saya akan memperlihatkan sedikit hasil vector portrait menggunakan vector yang pernah saya buat, ga ada karya yang jelek semua bagus tergantung sudut pandang orang yang liatanya jadi SEMANGAAATT!! Untuk berkarya 

Hasil Jadi






Langsung saja ke pembahasan untuk membuatnya:

1. Disini saya menggunakan CorelDraw X6, langkah pertama buka aplikasi CorelDraw jika kalian tetap menggunakan tampilan awal default maka akan muncul seperti gambar dibawah ini. Caranya tinggal klik New blank document



2. Kemuadian akan tampil Create a New Document lalu klik Oke. Kalian juga bisa atur sesuka kalian atau klik checkbox “do not show this dialog again” yang berfungsi agar saat kita membuat dokumen baru tidak akan ada keluar create a new document lagi dan akan otomatis menggunakan pengaturan yang kalian buat


3. Atau kalian juga bisa masuk ke File>New atau dengan menekan ctrl+N di keyboard untuk membuat dokumen baru


4. Setelah kita membuat dokumen kosong barulah kita memasukan objek model mana yang akan kita buat jadi istri, eh vector :D disini saya memakai model temen sendiri. Khusus buat cowo lebih baik menggunakan model cewek biar semangat buatnya, begitu juga sebaliknya (pengalaman :D)


5. Nah setelah selesai langkah no.4 lanjut kita menggunakan Tools 3-Point Curve untuk membuat vector atau bisa juga menggunakan bezier tools tapi biar sama udah pake 3-point corve aja gampang ko :D


6. Kemuadian ada di bagian atas kita ganti ke Hairline, sebenarnya menggunakan 0.5 juga ga masalah karena ini cuma buat bantu agar garis yang kita buat terlihat


7. Lihat object manager ada layer 1 yang dimana isinya adalah model yang kita masukan. kita buat layer baru dengan nama "mata". Untuk nama layer sendiri lebih baik kita beri nama yang benar agar nanti jika kita membuat objek full satu badan tidak akan bingung cari layer masing-masing. Seperti terlihat di gambar bawah outline kita berwarna hitam dan fill color tidak ada warna (no color) untuk yang outline bisa kita ganti warna merah dengan cara klik kanan di warna merah (opsional tergantung selera)

8. Lalu kita buat garis matanya, layer mata berubah menjadi warna merah menandakan layer itu sedang aktif dan semua curve yang kita buat akan otomatis ada didalam layer mata. Cara penggunaan 3-point curve adalah klik-tahan-tarik-lepas-atur, silakan coba


9. kita buat untuk garis luar mata  sampai jadi dengan mengikuti langkah diatas dan setelah itu beri warna hitam dengan cara klik kiri pada warna hitam dan klik kanan pada no color untuk menghilangkan outlinenya. (bisa aga diberi kreasi  sedikit agar terlihat lebih bagus)


10. Setelah jadi langsung kita hubungkan garis yang kosong dibawah dan buat garis mata tetapi ditengah fill hitam yang tadi kita buat dengan maksud agar nanti dijelaskan dibawah :D

11. Curve yang tadi telah dibuat simpan dibawah curve garis mata agar terlihat lebih rapih dan fungsi garis yang kedua ini sebagai warna dasar mata dan sebagai garis pembantu agar nanti kita mudah memotong curve lain, caranya ...





Deployment Model Dalam Cloud Computing


Pada postingan sebelumnya, kita telah membahas mengenai apa itu Cloud Computing dan apa pula karakteristik utamanya. Pada postingan ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai Cloud Computing yaitu mengenai macam-macam Cloud Computing.

Cloud Computing dapat dibedakan dengan 2 macam cara, yaitu melalui model layanannya, dan melalui model deploymentnya. Sebelumnya kita telah membahas mengenai macam-macam cloud berdasarkan model layanannya. Sekarang kita akan melihat dari model deploymentnya.


The National Institute of Standarts and Technology (NIST) memberikan penjelasannya tentang 4 deployment model cloud computing :

  • Private cloud adalah infrastruktur cloud yang dibuat untuk penggunaan eksklusif oleh suatu organisasi yang terdiri dari beberapa konsumen, seperti unit bisnis, dan lain-lain. Cloud ini dapat dimiliki, dikelola, dan dioperasikan oleh organisasi tersebut, oleh pihak ketiga, atau gabungan dari keduanya, bisa bersifat on maupun off-premise. Dibutuhkan investasi besar, namun penggunaannya tidak tergantung pada koneksi internet dan bandwidth yang tersedia juga besar.

  • Community cloud adalah infrastruktur cloud yang dibuat untuk penggunaan oleh komunitas konsumen dari suatu organisasi yang memiliki concern yang sama, misalnya mengenai regulasi, kebijakan, dan lain-lain. Infrastruktur ini dapat dimiliki, dikelola, dan dioperasikan oleh komunitas organisasi tersebut sendiri, melalui pihak ketiga, atau gabungan dari keduanya, bisa bersifat on maupun off-premise.

  • Public cloud adalah infrastrukur cloud yang terbuka dan dapat digunakan untuk umum. Bisa dimiliki, dikelola, dan dioperasikan oleh bisnis, akademik, organisasi pemerintahan, ataupun gabungan dari seluruhnya. Tersedia on-premise oleh penyedia layanan cloud, tidak perlu investasi untuk perawatan dan lain sebagainya.  (contoh: GoogleMail, Windows Azure, dan lain-lain)

  • Hybrid cloud adalah gabungan dari dua atau lebih model infrastruktur cloud (private, community, atau public) yang tetap memiliki entitas unik, namun saling terikat bersama oleh standarisasi atau kepemilikan teknologi yang memungkinkan data diakses secara portable. Hybrid cloud dapat menjadi solusi integrasi antara public cloud dan private cloud, namun infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang untuk menjamin koneksi antara public cloud dan private cloud.

Sedian sedikit penjelasan tentang Deployment Model Dalam Cloud Computing yang bisa penulis sampaikan, untuk materi yang lebih luas tentang Cloud Computing bisa baca juga:

Friday, March 3, 2017

Google Cloud Platform dan Cloud Hosting


Google Cloud Platform merupakan sebuah produk layanan Cloud Computing dari Google yang terdiri dari 4 jenis layanan yang kesemuanya bertujuan untuk membuat sebuah project berbasis Cloud Computing / Komputasi Berbasis Internet agar bisa dimanfaatkan dalam skala global. adapun 4 jenis layanan tersebut adalah Google AppEngine, Google BigQuery, Google Compute Engine dan Google Cloud Storage.

Kelebihan Menggunakan Layanan Google Cloud Platform

Keamanan Data
: Menggunakan layanan Google cloud Platform memungkinkan kita untuk memiliki keamanan data yang sangat terjamin, hal ini merupakan faktor penting untuk membangun sebuah layanan berbasis internet.
Fleksibel : Dimanapun kita berada kita bisa mengakses data yang kita simpan di Google Cloud dengan mudah dan yang perlu kita sediakan hanya akses internet. Sobat juga bisa menggunakan RESTful API agar aplikasi yang sobat buat bisa di intregrasikan dengan smartphone berbasis Android ataupun iOS Apple.
Data Terpusat : Penyimpanan yang terpusat sangat diperlukan untuk membangun sebuah layanan dengan skala besar, terutama apabila pengguna dari layanan tersebut sangat banyak.
Menghemat Biaya : Apabila kita memikirkan investasi jangka panjang, layanan Google Cloud bisa menekan biaya pengadaan infrastuktur system yang kita perlukan untuk membangun sebuah aplikasi untuk bisnis kita.

Cloud Hosting



Apakah Cloud Hosting itu?

  Teknologi cloud hosting dibuat atas dasar teknologi cloud computing yang paling mutakhir – teknologi yang memungkinkan sejumlah mesin-mesin komputer yang jumlahnya tak terbatas untuk berfungsi secara satu kesatuan sebagai suatu sistem tunggal.  Solusi-solusi hosting lainnya (yang sudah umum kita kenal seperti shared hosting dan dedicated hosting) pada dasarnya bergantung pada 1 buah mesin (server) saja, sedangkan pada sistem cloud hosting masalah security (keamanan) dan reliability (kehandalan) mengandalkan serangkaian server-server yang bisa kita kembangkan – baik pengembangan secara vertikal (scale up) maupun secara horisontal (scale out) – dengan mudah.  Untuk bisa lebih memahami hal ini, mari coba kita bayangkan serangkaian awan-awan (cloud) yang ada di langit.  Awan-awan memiliki sifat lembut, elastis, bisa mengembang dan mudah bergerak.  Inilah sebabnya mengapa serangkaian server-server ini kita sebut sebagai Cloud (awan).

Website anda yang ditempatkan di sistem cloud ini menggunakan sumberdaya virtual (CPU, RAM, kapasitas harddisk, dll) dari banyak server untuk memenuhi setiap aspek kebutuhan dari meng-hosting-kan situs (website) anda.  Bebannya dibagi merata (balanced), keamanan selalu menjadi perhatian utama dan setiap sumberdaya hardware selalu tersedia secara virtual sehingga selalu siap untuk diberdayakan kapanpun bila diperlukan.  

  Website-website, aplikasi web, server email, backup dan lain-lain bisa di-hosting-kan dalam Cloud.  Teknologi cloud hosting ini dulu hanya tersedia bagi perusahaan-perusahaan internet raksasa seperti Google, Yahoo, Amazon, Apple, Microsoft dll oleh karena biayanya yang teramat mahal dan setup nya yang rumit, namun kabar baiknya adalah kini teknologi tersebut sudah tersedia secara luas bagi berbagai bisnis dengan biaya yang terjangkau.

Keunggulan Cloud Hosting

Cloud hosting memungkinkan anda untuk bisa mengembangkan usaha anda baik secara vertikal (scale up) maupun secara horisontal (scale out) dengan mudah kapan saja anda inginkan:

1. Vertical Scaling – Anda bisa menambahkan sumberdaya seperti RAM (memory) atau menambahkan kapasitas disk terhadap server-server anda untuk meningkatkan performa mereka dengan cepat agar supaya mereka mampu menangani beban kerja yang semakin meningkat.  Hal ini bisa terjadi dengan instan (langsung dan cepat) tanpa harus menghentikan kerja seluruh rangkaian server dan jaringan anda.

2. Horizontal Scaling – Anda bisa mengembangkan rangkaian server anda dengan menambahkan sejumlah server, dan bukan hanya sekedar menambahkan sumberdaya seperti RAM/kapasitas disk tadi.  Anda bisa tambahkan berapapun jumlah server yang anda butuhkan dalam sistem cloud untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menangani traffic (jumlah pengunjung website anda).  Anda bisa mulai dengan sejumlah server terlebih dahulu, lalu tambahkan server-server baru seiring dengan perkembangan traffic dan kebutuhan sumberdaya usaha anda.

3. Reliability – Website anda terlindungi dari kerusakan-kerusakan server atau masalah hardware (yang mana cukup sering terjadi), hal ini dimungkinkan karena website anda di-hosting-kan pada sejumlah server di dalam cloud dan bukannya sebuah server tunggal saja.  Jika salah satu server yang ada dalam rangkaian server tersebut rusak/tidak berfungsi, akan selalu ada server lain yang siap untuk mengambil alih beban dalam waktu seketika.  Hal ini berarti jika sebuah website di-hosting-kan pada infrastruktur cloud, maka akan sangat kecil sekali kemungkinan website tersebut untuk “crash” dan tidak bisa di-load.

4. Massive Capacity – Oleh karena kemampuan Cloud untuk bisa mengembang baik secara vertikal maupun horisontal, website anda kini mampu untuk menghadapi jumlah traffic sebesar apapun dengan mudah dan ini juga berarti peningkatan jumlah penjualan dan konversi terhadap website anda.

5. No Single Point of Failure – Setiap bagian dari sistem (kapasitas disk, server-server, perlengkapan jaringan, dll) dipastikan untuk selalu memiliki cadangan (redundant) dan terdistribusi.  Hal ini berarti tidak ada masalah hardware maupun software dari teknologi yang mendasarinya.

6. Dedicated Resources – Sumberdaya-sumberdaya anda (CPU, RAM, dan kapasitas disk) dikhususkan hanya untuk anda, dan tidak dibagi-pakai (shared) dengan pengguna lainnya.

7. High Efficiency – Penggunaan “virtual pooling” (pengumpulan sumberdaya secara virtual) menjadikan keseluruhan sistem amat efisien, dan performa sumberdaya-sumberdaya secara individual baik itu software, server maupun jaringan malah justru akan menambahkan kepada peningkatan kinerja.

8. Enhanced Security – Setiap pengguna cloud akan terisolir (dibatasi) dalam lingkungannya masing-masing.  Hal ini akan memastikan masalah-masalah keamanan juga akan terisolasi (dibatasi), tidak seperti layaknya pada lingkungan shared hosting.  Cloud hosting juga menjaga konten-konten anda tetap aman.  Dengan mendistribusikan data server ke berbagai server-server cadangan lainnya, informasi data yang di-hosting-kan dalam cloud akan terjaga dari kegagalan hardware.

Jika masih penasaran dengan Sistem Cloud Computing bisa baca juga di:

Tuesday, February 21, 2017

Definisi Cloud Computing Menurut NIST

Definisi Cloud Computing Menurut NIST

   Cloud computing adalah sebuah paradigma yang berkembang. Definisi dari NIST (National Institute of Standards and Technology) ini menyoroti aspek-aspek penting dari komputasi awan dan dimaksudkan sebagai sarana untuk perbandingan secara luas dari layanan cloud dan strategi penyebarannya, dan untuk memunculkan acuan dasar untuk mendiskusikan cara-cara terbaik untuk menggunakan komputasi awan. Model layanan dan penyebaran cloud didefinisikan dalam taksonomi sederhana yang tidak dimaksudkan untuk menjadi acuan atau membatasi pada metode tertentu penyebaran, layanan, atau operasi bisnis dari komputasi awan.

     Komputasi awan (cloud computing; cloud) adalah sebuah bentuk layanan yang membuka peluang untuk dapat hadir dimanapun, memberikan kenyamanan, akses jaringan sesuai permintaan (on-demand) ke lokasi sumber daya komputasi terkonfigurasi (misalnya, jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan), yang dapat dengan cepat dijalankan dan diluncurkan, dengan upaya pengelolaan minimal atau dengan menggunakan penyedia jasa layanan.

Berdasarkan definisi dari NIST mengenai Komputasi Awan adalah sistem yang memiliki 5 karakteristik :
  • layanan mandiri berdasarkan permintaan pengguna / on-demand self-service,
  • akses jaringan yang luas / broad network access,
  • sumber daya yang dipadukan / resource pooling,
  • elastisitas yang cepat / rapid elasticity atau expansion,
  • pelayanan yang teratur / measured service.
Dan memiliki empat model pengembangan dari komputasi awan tersebut yaitu :
  • Private
  • Community
  • Public
  • Hybrid

Tiga terminologi dari NIST: Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud
  • Public Cloud. Adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Kita sebagai user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.
Contoh Public Cloud yang gratis: Windows Live  MailGoogleMailFacebookTwitter dsb
Contoh Public Cloud yang berbayar: SalesForceOffice 365Adobe Creative CloudWindows AzureAmazon EC2, dsb
Keuntungan:
Kita tidak perlu investasi dan merawat infrastruktur, platform ataupun aplikasi. Tinggal pakai secara gratis (untuk layanan yg gratis) atau bayar sejauh pemakaian kita (pay as you go).
Kerugian:
Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya. Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data kita. Untuk itu kita perlu hati-hati untuk memilih provider Public Cloud ini. Pelajari dengan seksama profil dan Service Level Agreement dari penyedia layanan.
  • Private Cloud. Adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai). Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada.
Contoh layanan-nya:
SaaS: Web Application internal, Sharepoint, Mail Server internal, Database Server untuk keperluan internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
Kerugian:

  • Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
  • Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.

  • Hybrid Cloud. Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
Contoh-nya:
Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.Perusahaan B, menyewa layanan dari Office 365 (Public Cloud), karena perusahaan B tersebut sudah punya Active Directory yang berjalan diatas Windows Server mereka (Private Cloud) maka kita bisa konfigurasikan Active Directory tersebut sebagai identity untuk login di Office 365.
Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).
Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari kedua-nya.
Kerugian:
Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.
Sumber : NCHC.org.tw

Serta tiga service model :
  • IaaS
  • PaaS
  • SaaS
Sumber : NCHC.org.tw

Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:

  • Software as a Service (SaaS)
  • Platform as a Service (PaaS)
  • Infrastructure as a Service (IaaS)

Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas:
  • Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain.  Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
  • Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web ServiceWindows Azure,  bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
  • Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloudBizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.

 Untuk yang terakhir ada Common Cloud Characteristics:
  • Massive scale
  • Homogeneity
  • Virtualization
  • Resilent computing
  • Low cost software
  • Geographic distribution
  • Service orientation
  • Advance security technologies
Tetapi untuk penjelasan delapan Common Cloud Characteristics sendiri penulis belum menemukannya, jika ada yang sudah menemukan bisa beri komentar dibawah. Terimakasih :)




  *tugas kuliah tambahan
  Requirement
  • penyimpanan uang
  Non-cloud:
  • simpan di brankas
  Cloud:
  • simpan di bank

  Mohon maaf jika ada kesalahan pengertian dari yang memberikan kepada penerima materi :D

Thursday, February 16, 2017

Mengenal Tentang Cloud Computing (Komputasi Awan)

Mengenal Tentang Cloud Computing (Komputasi Awan)




Cloud Computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi‘) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”)  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.” Itu semua menurut Wikipedia.
Untuk itu Cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita, dan ini akan memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknology yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Cloud sudah hadir di depan kita saat ini, namun apa itu cloud ? kemana tujuanya ? dan apa resikonya? dan bagaimana organisasi IT mempersiapkan ini ? itulah pertanyaan yang setidaknya akan hadir oleh beberapa praktisi ataupun peminat IT, Cloud computing pada dasaranya adalah menggunakan Internet-based service untuk meng support business process. Cloud service biasanya memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah:
Sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi.
  • Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.
  • Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
  • Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tampa adanya Penalty.
  • Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).
  • Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.
Manfaat Komputasi Awan
Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari cloud computing, yaitu :
·         Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
·         Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.
·         Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.
·         Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.
·         Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak

Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
  • Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti  Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
  • Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
  • Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google AppsSalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana  Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud,Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini.
Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.

Resiko Cloud computing

Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
  • Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
  • Privacy – Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
  • Compliance – Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
  • Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
  • Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis. Di dalam Komputasi awan pun ada  suatu konsep umum yang mencakup SaaSWeb 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Nah, karena fitur yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari (terutama mahasiswa) dokumen-dokumen text dan presentasi, berikut ini cara-cara menggunakan Google Docs untuk pemula.
1. Sebelum masuk ke dalam Google Docs, pastikan kalian sudah memiliki akun universal Google. Apa itu akun universal Google? Jadi sekarang Google sudah mengintegrasikan akun Gmail untuk semua layanan fasilitas Google. Nah, kalau udah punya Gmail, gunakan akun itu untuk semua fasilitas Google.
2. Setelah pastikan anda memiliki aklun Google, sekarang saya minta anda untuk yakinkan diri anda bahwa anda sudah memiliki akun Google, kalau belum yakin silahkan kembali ke langkah pertama.
3. Bukan http://www.docs.google.com dan masukan akun Google.com pada bagian login.




 4. Setelah masuk ke Google Docs, nah ini adalah halaman tampak muka awal Google Docs, di bagian tengah yang paling jumbo sendiri itu nantinya akan diisi oleh dokumen yang kita miliki di Google Docs, yang pernah diedit dengan Google Docs atau dokumen orang lain yang mengundang kita untuk membaca / mengedit dokumen tersebut.
5. Untuk memulai kerja kita bisa memilih tombol “create new” atau langsung bekerja dengan membuka file yang sudah ada di kotak jumbo yang berisi daftar koleksi dokumen.
Nah, setelah bisa masuk ke Google Docs, kita bisa mulai bekerja, namun sebelumnya ada beberapa tips untuk menggunakan Google Docs.
1.   Fasilitas Upload dokumen
Di Microsoft Office atau atau Open Office, kita biasa mengenal perintah open document namun pada Google Docs ada 2 pilihan untuk membuka dokumen, yang pertama memilih dokumen di halaman awal Google Docs dan mengupload dokumen agar menjadi bagian dari dokumen online di dalam list koleksi Google Docs. Jadi kalau kita mau membuka dokumen di Google Docs caranya cukup mudah, langsung saja klik upload dan buka file yang sudah di upload.
2. Fasilitas Download dokumen
Sama seperti yang diatas, kita bisa menyimpan dokumen kita di server Google, namun kita juga bisa menyimpang file yang telah kita olah di Google Docs dengan cara memilih opsi file > download as. di download as ini memiliki banyak format penyimpanan dokumen walaupun tidak sekaya program office berbayar. Untuk menyimpan dokumen secara online, kita tidak perlu mengklik save atau semacamnya sebagaimana program Office yang biasa kita gunakan, Google Docs akan menyimpang otomatis semua yang kita kerjakan tanpa harus mengklik suatu perintah khusus.
3. Fasilitas See Revision History
See Revision History OMG! Fasilitas ini bener-bener keren, ketika kita salah dalam mengerjakan sesuatu atau kita tidak setuju dengan pekerjaan teman kita yang telah mereka edit, kita dapat kembali ke editan sebelumnya dengan menggunakan See Revision History.  Coba deh tombol tersebut. Nanti disebelah kanan kita akan ada pilihan waktu editan dokumen dan coba klik salah satu waktu mundur.
4. Sharing and Privacy
Kita dapat mengelola aksesibilitas dokumen kita dengan menggunakan sharing and privacy, umumya ketika kita membuat dokumen baru dokumen akan terbatas hanya untuk kita saja

 Nah, kalau kita ingin mendistribusikan file kita ke orang teman atau rekan kerja kita, kita dapat menambahkan alamat email teman kita agar mereka dapat mengakses dokumen ini dengan cara mengklik tulisan Private to only me  disebelah gambar gembok.
 Masukan nama akun google, alamat email atau groups yang kita inginkan untuk menggunakan dokumen kita, pada bagian kanan kita dapat memilih apakah mereka dapat mengrubah dokumen (can edit) atau hanya dapat membaca (can read). Pada saat mengundang teman, kita juga dapat memasukan pesan khusus saat mengundang teman kita.
5. Mencetak(printing)
Dengan Google Docs kita bisa langsung mencetak dokumen dan mengatur halaman seperti layaknya “page setup” di aplikasi office lainnya.
6. Translate document
Yang menarik dibandingkan dengan aplikasi Office lainnya, Google Docs memiliki kemampuan untuk menerjemahkan dokumen karena sudah built in dengan layanan Google Translate. Walaupun hasilnya tidak mungkin 100% benar karena menggunakan algoritma komputer seperti layaknya Google Translate. Namun layanan ini hasilnya lumayan juga (ketahuan deh suka pake Google Translate :p)
Caranya mudah, pilih tools > translate document, lalu ketik nama file baru dengan hasil terjemahan dan pilih bahasanya. Nantinya dokumen terjemahan akan menjadi dokumen baru yang terpisah dari dokumen awal dengan bahasa aslinya.
7. Bisa diakses dimana saja!
Nggak perlu lagi bawa flashdisk dan semacamnya, dengan Google Docs ini kamu bisa mengakses dokumen yang kamu buat dimana saja asalkan ada koneksi internet. selain itu Google dengan Google Docs kita nggak perlu repot-repot mengirim dokumen lewat email agar teman kita dapat membaca dokumen yang kita buat, cukup berikan akses kepada mereka lewat sharing settings, lalu mereka dapat membaca dan mendownload dokumen kita tanpa harus membuka email.